Perbedaan cuaca dingin dan panas di Madinah dan di Makkah, membuat penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang harus memberikan perlakuan khusus bagi para calon jemaah haji (Jch) yang berusia di atas 60 tahun.
"Calon jamaah yang berisiko tinggi akan kami beri bekal khusus, yakni rompi penahan dingin,"Kasi Penyelenggaraan haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang Mukari.
Pemberian rompi khusus itu, sama seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. "Calon jemaah risti (berisiko tinggi, di atas 60 tahun) di kabupaten Malang , cukup banyak. Tercatat 526 atau 30 persen dari total jumlah calon jamaah yang berangkat tahun 2011, rata-rata telah berusia di atas 60 tahun, sehingga rawan (rentan) terhadap serangan penyakit," jelasnya.
Ditambahkan, suhu udara di Madinah ketika para calhaj asal Kabupaten Malang itu tiba diperkirakan dingin, yakni antara 14-16 derajat celsius. Sedangkan di Makkah panas, antara 30-35 derajat celsius.
"calon jamaah risti ini tetap menjadi perhatian khusus. Meski kami tidak menambah jumlah petugas pendamping dan pengawas. Untuk setiap kloter akan didampingi oleh lima orang personel,''paparnya.
Selain membekali para calon haji risti dengan rompi khusus, Kemenag juga bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap mereka. Ini untuk mengetahui mereka memiliki riwayat penyakit kronis atau tidak.
Rumah sakit yang menjadi rujukan pemeriksaan tersebut adalah RS Kanjuruhan dan RS Wava Husada di Kepanjen, RS Prima Husada di Lawang, RS Karangploso serta RS Bululawang.
"Hanya saja, sebelumnya mereka harus menjalani pemeriksaan dulu di Puskesmas yang ditunjuk. Ada 14 Puskesmas yang ditunjuk dan direkomendasikan Dinkes Jatim untuk pemeriksaan calhaj karena telah memenuhi standar yang ditetapkan,"tambahnya.
Ke-14 Puskesmas tersebut di anatranya adalah Puskesmas Gondanglegi, Turen, Dampit, Dau, Pujon, Lawang, Karangploso, Sumberpucung, Pakisaji, dan Kepanjen.
LAST_UPDATED2
0 komentar:
Posting Komentar